Perubahan iklim berdampak terhadap gangguan produksi dan suplai pangan yang akan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan. Salah satu langkah kecil untuk menahan laju perubahan iklim  dan menjaga kondisi ketahanan pangan adalah melakukan gerakan zero waste.

Artikel dari zerowaste.id dibawah ini bisa menambah wawasan kita tentang sampah :

Berbicara mengenai sampah, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan “sampah makanan (food wastage)”.

Diketahui dari The Economist Intelligence Unit, Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Sedangkan food wastage memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia, misalnya menyebabkan kelaparan.

Global Hunger Index juga mengatakan, tingkat kelaparan di indonesia berada di tingkat serius. Artinya banyak orang yang sedang kelaparan diluar sana, sedangkan kita yang serba berkecukupan (banyak makanan) suka membuang dan tidak menghabiskan makanan.

Food wastage terdiri dari 2 bagian, yakni food loss dan food waste. Kedua jenis sampah makanan ini memiliki perbedaan tersendiri. Berikut penjelasannya:

Food Loss

Food loss adalah sampah makanan yang berasal dari bahan pangan seperti sayuran,buah-buahan atau makanan yang masih mentah namun sudah tidak bisa diolah menjadi makanan dan akhirnya dibuang begitu saja.

Penyebab Food Loss:

  • Proses pra-panen tidak menghasilkan mutu yang diinginkan pasar.
  • Permasalahan dalam penyimpanan, penanganan, pengemasan sehingga produsen memutuskan untuk membuang bahan pangan tersebut.
  • Kurangnya permintaan konsumen di pasar.
  • Permainan harga pasar antara agen dan distributor yang menyebabkan harga melonjak tajam, dan ujung-ujungnya tidak terjual.
  • Terlalu lama di gudang dan lama kelamaan menjadi basi,berjamur, dan berbau busuk.
  • Tidak disimpan secara sempurna sehingga umurnya menjadi pendek.
  • Dan kalian yang kurang bijak membeli bahan makanan dan akhirnya bahan makanan tersebut membusuk di tempat penyimpanan (kulkas).

Maka dari itu, sebagai konsumen seharusnya kita harus membuat planning yang lebih baik sebelum membeli bahan makanan agar bahan makanan tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Food Waste

Food Waste adalah makanan yang siap dikonsumsi oleh manusia namun dibuang begitu saja dan akhirnya menumpuk di TPA.

Food waste yang menumpuk di TPA menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Sedangkan keduanya tidak sehat untuk bumi.

Gas-gas tersebut terbawa ke atmosfer dan berpotensi merusak lapisan ozon. Padahal, salah satu fungsi lapisan ozon adalah menjaga kestabilan suhu di bumi. Jika kestabilan suhu terganggu, maka terjadilah pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut akibat dari mencairnya es di bumi.

Penyebab food waste:

  • Tidak menghabiskan makanan.
  • Makan tidak sesuai dengan porsi makananmu.
  • Membeli atau memasak makanan yang tidak kalian sukai.
  • Gaya hidup (gengsi) menghabiskan makanan di depan orang ramai.

Untuk mengurangi jumlah food loss dan food waste, salah satu cara yang paling mudah untuk dilakukan yaitu adalah mindful dalam konsumsi makanan dan dengan menghabiskan makanan yang kamu makan.  (Utami, Sri Fadhilla, Apa Perbedaan Food Loss dan Food Waste)

dari artikel lini sehat tentang "Ketahui 6 cara mengurangi food waste" kita bisa contek tips mengurangi food waste :

Tips mengurangi Food Waste 

1. Buat list belanjaan

Sebaiknya lakukan perencanaan setiap kali belanja. Lakukan pengecekan berkala pada lemari dapur dan kulkasmu. Ceklah kebutuhan yang diperlukan, bahan yang sudah habis, maupun stok yang ada.

Setelah itu, pastikan hanya membeli bahan makanan yang sudah tercatat pada daftar belanjaan. Hindari pembelian yang ngga terencana, ya!

2. Masak dan hidangkan sesuai porsi

Biasakan ngga mengolah makanan dengan jumlah banyak dalam satu waktu. Sesuaikan porsinya dengan jumlah orang yang tinggal di rumah dan kebiasaan makannya. Perhatikan juga porsi makanan saat penyajian dalam piring, ambil secukupnya dan habiskan, ya!

3. Perhatikan tempat penyimpanannya

Simpanlah bahan pangan sesuai tempatnya, agar bahan pangan lebih tahan lama. Kelompokanlah bahan pangan sesuai dengan jenisnya. Jangan mencampurkan makanan segar dan matang dalam satu tempat, karena akan memengaruhi kualitasnya.

Gunakanlah prinsip penyimpanan First In First Out (FIFO) untuk menghindari kebusukanSimpanlah makanan sesuai dengan tanggal kedaluarsanya dan tempatkan di depan untuk tanggal yang paling dekat kedaluarsanya.

4. Simpan dan olah kembali makanan sisa

Jika makanan di rumah masih banyak tersisa, jangan langsung dibuang, ya! Simpanlah di kulkas, agar bisa diolah dan dikonsumsi kembali.

Simpan makanan sisa ke dalam wadah kedap udara, sehingga ngga merubah rasa, aroma, dan teksturnya. Lalu, manfaatkanlah makanan yang bisa diolah kembali menjadi sajian yang menggugah selera.

5. Pilahlah bahan yang masih layak

Jika kamu memiliki sayur atau buah yang sudah tersimpan cukup lama di dapur atau kulkas, jangan langsung di buang ya! Cermati kondisi fisiknya dengan memperhatikan keadaannya.

Contohnya, buah yang terlalu matang, bisa diolah menjadi aneka jus, smoothies, atau selai. Sedangkan sayuran, bisa kamu olah dengan menanam bagian pangkalnya di dalam gelas atau pot.

6. Daur ulang makananmu menjadi pupuk

Sisa makanan yang benar-benar ngga bisa dikonsumsi, bisa kamu olah kembali menjadi pupuk kompos. Penggunaan pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi daya simpan dan serap air pada tanaman, sehingga kesuburan tanah meningkat. Gunakanlah sampah sisa makanan berupa bumbu dapur, sayur, buah, atau daging yang sudah busuk.

Artikel diambil dari :

  1.  linisehat.com "Ketahui 6 cara mengurangi food waste" oleh Atikah Nuraini
  2.  zerowaste.id "Apa Perbedaan Food Loss dan Food Waste?" Sri Fadhillah Utami