TIM VERIFIKASI PROPINSI JAWA BARAT OPTIMIS KABUPATEN BOGOR RAIH SWASTI SABA WIWERDA

Pakuan Raya, 13 Maret 2017

TENJOLAYA – Program Ketahanan Pangan dan Gizi di Desa Cibitung Tengah, Kecamatan Tenjolaya dan Pariwisata Sehat di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari dinilai tim verifikasi kabupaten sehat tingkat Propinsi Jawa Barat, Jumat (10/3).

Keduanya masuk dalam penilaian karena dianggap mampu menjalankan upaya pemerintah bersama masyarakatnya mewujudkan ketahanan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu, aman, beragam, bergizi, merata, terjangkau, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan serta budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif serta berkelanjutan.

Ketua Tim Verikasi Propinsi untuk wilayah Priangan, Bogor dan Cirebon, mengatakan Kabupaten Sehat meliputi empat tatanan, yakni kawasan pemukiman sarana dan prasarana umum sehat, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri sejahtera, kawasan ketahanan pangan dan gizi, serta kawasan pariwisata sehat.

“Penilaian ini merupakan bagian dari tindak lanjut dimana sebelumnya, Kabupaten Bogor berhasil meraih prestasi sebagai Kabupaten sehat dengan Predikat Swasti Saba Padapa yang meliputi tatanan masyarakat sehat mandiri serta sarana prasarana umum, dan sekarang mau meningkatkan prestasinya kembali guna merebut predikat Swasti Saba Wiwerda melalui tatanan program ketahanan Pangan dan Gizi di Kecamatan Tenjolaya serta Pariwisata Sehat di Kecamatan Tamansari, yang jika berhasil, penghargaannya akan langsung diberikan oleh Pemerintah Pusat,” kata Julianto Ketua Tim Verikasi Propinsi yang meliputi Wilayah Priangan, Kabupaten Bogor dan Cirebon, kepada PAKAR, saat melakukan monitoring lapangan di Desa Cibitung Tengah, Kecamatan Tenjolaya dan Kecamatan Tamansari, Jumat (10/3) pekan lalu,

Karena itu pula, kata Julianto, kehadirannya bersama rombongan ke Kabupaten Bogor di Tenjolaya dan Tamansari, adalah untuk melakukan Verifikasi lapangan, setelah sebelumnya penilaian dilakukan melalui evaluasi bedah dokumen termasuk seluruh indikator dan prosesnya sudah dilampaui.

“Kehadiran kami sekarang di Desa Cibitung Tengah Kecamatan Tenjolaya serta di Kecamatan Tamansari, adalah untuk melakukan verifikasi langsung melihat ke lapangan, guna mem-validkan penilaian apakah Kabupaten Bogor layak disertakan masuk dalam penilaian pusat untuk memperoleh predikat Swasti Saba Wiwerda. Mudah-mudahan saja dari hasil verifikasi ini semuanya akan bisa berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Soetrisno menambahkan, program ini sendiri merupakan arahan dari Bupati Bogor, Nurhayanti yang coba mengimplementasikan program ketahanan pangan pemerintah bersama masyarakanya bertanggungjawab untuk mewujudkan ketahanan pangan, yaitu dimana kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup.

“Terpenuhinya pangan bagi negara dan perorangan dimaksud, adalah ketersediaan pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutu, aman, beragam, bergizi, merata, terjangkau, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan serta budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif serta berkelanjutan. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Ibu Bupati Bogor dalam mendorong Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor serta 40 Camatnya untuk melaksanakan upaya kebutuhan pangan baik secara kuantitas maupun kualitas melalui Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Pemanfaatan Pekarangan,” jelasnya.

Ditambahkannya, upaya pihak Dinas mewujudkan program tersebut sukses pada tahun ini, diantaranya melalui Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman, memberikan bimbingan dan arahan tentang Program Penumbuhan Kawasan Rumah Pangan Lestari Tahun 2017 kepada 10 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Kabupaten Bogor pada tanggal 09 Maret 2017 bertempat di ruang rapat Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor.

“KWT yang hadir kami usulkan ke tingkat Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat guna memperoleh program tersebut, begitupun untuk unsur Ketahanan Pangan dan Pariwisata, lokusnya kami termasuk untuk Lokusnya kami pilih Desa Cibitung Tengah Kecamatan Tenjolaya serta di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,” tuturnya.

Sedangkan untuk mewujudkan program Ketahanan Pangannya, sambung Sutrisno, jelas harus mendukung 4 Standar Pelayanan, yaitu adanya ketersediaan dan cadangan Pangan, Distribusi Pangan, Penganekaragaman Pangan, dan Keamanan Pangan.

“Contohnya, untuk ketersediaan Pangan Kabupaten Bogor pada Tahun 2015, dimana produksi padinya sebanyak 493.230 ton pada luas lahan panen 78.629 ha. Begitupun ditahun 2016 produksi padi mencapai 596.547 ton pada luas lahan panen 91.800 ha. Berikut cadangan Pangan Gabah Kering Giling (GKG) yang ada di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di 26 kelompok sebesar 61,5 ton,” ungkapnya.

Sementara untuk distribusi Pangan lanjut Kadis, sudah dilaksanakan umumnya oleh lembaga usaha swasta. Termasuk Untuk distribusinya dilakukan oleh Gapoktan yang meliputi 6 kelompok, termasuk menerapkan program Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Pemanfaatan Pekarangan. “Dalam rangka mewujudkan Visi Misi Kabupaten Bogor Menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan terus menggiatkan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Pemanfaatan Pekarangan Tahun 2017,” paparnya.

Dimana lanjutnya, kegiatan ini merupakan amanat Undang Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 17 Republik Indonesia Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, maupun dari keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12/KPTS/KN.210/K/02/2016 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan.

“Jadi, berdasarkan hal tersebut, Bupati Bogor mengeluarkan surat Nomor 521/439-DKP yang bersifat penting ditujukan kepada 40 Camat se-Kabupaten Bogor tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Pemanfaatan Pekarangan. Makanya kami berkeyakinan setelah Kabupaten Bogor berhasl meraih prestasi Kabupaten Sehat Swasti Saba Padapa, untuk 2017 ini juga sangat layak meraih peningkatan prestasinya menjadi Kabupaten Sehat Swasti Saba Wiwerda diantaranya soal ketahanan pangan,” pungkasnya.  JEF