TAK PERLU IMPOR, KEBUTUHAN BERAS DI BOGOR TERPENUHI HINGGA 2019

© https://www.inews.id

Cibinong – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyatakan kebutuhan beras untuk wilayah tersebut masih terpenuhi hingga 2019.

“Dengan adanya hal itu tentunya tidak perlu melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan 5,7 juta masyarakat setempat,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor Soetrisno di Cibinong, Sabtu (2/6/2018).

Menurut dia produksi beras petani lokal baru mampu memenuhi 61 persen dari total jumlah masyarakat yang ada. Padahal, produksi beras masih bisa ditingkatkan dengan memaksimalkan sawah-sawah tadah hujan dan memaksimalkan produksi gabah kering di selatan maupun barat.

Dengan begitu kekurangan kebutuhan beras yaitu 39 persen tentu dapat terpenuhi karena kedua daerah tersebut kecenderungan memiliki irigasi yang baik. Ini dikarenakan letak geografis dataran tinggi, sehingga dalam satu tahun lahan persawahan pada daerah itu bisa mengalami tiga kali masa panen.

“Tentunya dengan cara seperti itu dapat lebih memaksimalkan ketersediaan beras dan tidak perlu lagi melakukan impor beras,” katanya.

Menurut Soetrisno, untuk kawasan timur, seperti Jonggol, Cariu, Sukamakmur, berada di dataran rendah dan belum didukung irigasi yang baik, sehingga sawah-sawah di sana hanya mengandalkan curah hujan.

Namun hal tersebut bukan menjadi permasalahan utama dimana nantinya akan membuat penampungan air irigasi sementara agar sawah-sawah mendapatkan asupan air.

Sistem itu nantinya akan dilakukan dengan pola memutar, jadi air irigasi tersebut hanya akan berkurang bilamana adanya penyerapan maupun sublimasi. “Itu akan dapat terjadi pada awal tahun 2019, dimana pengelompokan tipe dan kondisi tanah menjadi penentu. Dan untuk saat ini baru melakukan survey guna membuat irigasinya,” katanya.

Dia menjelaskan, setiap hektare sawah yang ada di Kabupaten Bogor mampu menghasilkan 6-7 ton gabah kering sekali panen. Sedangkan total sawah yang terhampar di Bumi Tegar Beriman mencapai 37 ribu hektare.

“Pasalnya untuk saat ini cadangan beras hanya berkisar 135 ton. Dan itu juga belum terdistribusikan, artinya masih di gudang penyimpanan,” katanya.