© http://bkp.pertanian.go.id/ - 22 Maret 2018 Dalam rangkaian acara pertemuan Pengembangan Pangan Lokal, para peserta juga diajak turun ke lapangan untuk melihat kisah keberhasilan pelaku usaha pangan di wilayah Bogor pada Rabu (21/3). Salah satu nya usaha yang di kelola oleh Kelompok Tani Setia, Desa Cikarawang, Kec. Dramaga, Kab. Bogor. Pelaku usaha pengolahan mocaf Ujang mengakui ia sanggup menjual tepung mocaf hasil olahan nya sebanyak 100 kg setiap minggu. Sedangkan bahan baku singkong ia dapatkan dari kelompok tani di sekitar nya yang mengelola budi daya singkong pada areal tidak kurang dari 25 hektar. Untuk diketahui, tepung mocaf merupakan salah satu sumber pangan lokal yang dapat diolah sebagai substitusi tepung terigu. Mocaf (modified cassava flour) merupakan tepung dari bahan baku singkong yang di modifikasi dengan perlakuan fermentasi. Kunjungan terakhir dilakukan ke perusahaan cake and pastry yakni PT. Agrinesia Raya yang pabrik nya berada di Kawasan Industri Sentul, Kab. Bogor. Perusahaan ini memproduksi produk olahan pangan lokal yang sudah sangat terkenal yakni Lapis Bogor Sangkuriang. Menurut General Manager Lapis Bogor Sangkuriang, kunci dari branding product nya adalah memiliki ciri khas kesesuaian bahan baku seperti talas yang merupakan komoditas iconic di Bogor. Beranjak dari hal tersebut, maka untuk mengembangkan usaha pangan lokal yang utama adalah fokus terhadap satu jenis varian yang dianggap paling unggul. Selain itu juga diperlukan inovasi produk dan inovasi penjualan.