Gerakan Tanam Cabai di Pekarangan, DKP Terima 7.600 Bibit cabai dari Kementan

Harga cabai yang setiap harinya mengalami kenaikan sejak bulan Juli mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Untuk menekan harga cabai di pasar, Kementan membagikan sebanyak 7600 bibit cabai untuk ditanam di pekarangan rumah di Kabupaten Bogor.

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan dan Badan Ketahanan Pangan Kementan RI, prof. Risfaheri mengatakan bahwa pemerintah pusat menyiapkan sebanyak satu juta bibit cabai yang disebar diseluruh Indonesia. Ia berharap dengan dibagikannya bibit cabai kepada masyarakat, nantinya kebutuhan cabai setiap keluarga bisa tertutupi dengan adanya tanaman cabai di setiap rumah.

“Harga cabai saat ini di Jakarta sudah Rp50 ribu per kilo. Ini adalah salah satu bahan pangan yang menjadi sumber utama terjadinya inflasi,” katanya saat menghadiri acara penyerahan di kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor.

Dilokasi yang sama, Kepala DKP Kabupaten Bogor, Soetrisno menjelaskan bahwa bibit cabai yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bogor ada berbagai jenis, yaitu cabai keriting, cabai jablay dan cabai merah. Nantinya bibit tersebut akan disebar ke seluruh Desa yang ada melalui pihak Kecamatan.


“Difokuskan adalah desa-desa yang mengalami gejala stunting (gagal tumbuh). Tapi bisa juga diberikan kepada Kecamatan yang menjadi pemenang lomba toga (tanaman obat keluarga),” terangnya.

Selain pemberian bibit cabai, DKP juga menyediakan tempat untuk para pengerajin Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Bogor untuk dipamerkan kepada pemilik dari Cimory agar hasil UMKM yang ada bisa di jual di salah satu pusat perbelanjaan oleh-oleh terbesar yang ada di kawasan Puncak.

Pemilik dari Cimory, Bambang Sutantio yang hadir dalam acara tersebut menyatakan bahwa memang di tempatnya 80 persen olahan pangan yang dijual berasal dari UMKM. Ia menilai bahwa untuk hasil UMKM memang sulit jika ingin masuk kedalam toko-toko retail, maka dari itu ia mengaku ingin membantu pengerajin UMKM yang ada di Kabupaten Bogor dengan menampung hasil kerajinannya.

Dengan adanya pameran yang ditampilkan oleh DKP, ia sendiri mengaku tertarik dengan beberapa hasil olahan tangan pengerajin di Bumi Tegar Beriman, khususnya yang berbahan dasar talas.

“Kita memang memiliki standarisasi khusus, tapi untuk hasil UMKM yang ada di sini sepertinya ada beberapa yang akan kita berikan tempat di Cimory,” pungkasnya.