BERAS IMPOR BELUM DIBUTUHKAN DI KABUPATEN BOGOR

https://www.medcom.id/ – 06 Maret 2018

BogorKabupaten Bogor belum memerlukan beras impor. Keputusan tersebut diucapkan langsung Bupati Bogor Nurhayanti usai mendampingi Presiden Jokowi saat memberikan sertifikat tanah masyarakat di pelataran parkit Sirkuit Sentul, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu menjelaskan, wilayahnya saat ini memiliki 37 ribu hektare (ha) sawah yang memasuki fase panen raya hingga April 2018. Hal itu dianggap mampu memenuhi kebutuhan beras di Bumi Tegar Beriman.

“Bukan menolak beras impor yang akan didistribusikan ke daerah-daerah oleh pemerintah pusat. Saya ingin membuktikan jika hasil produksi pertanian di Kabupaten Bogor masih mencukupi,” ujarnya, saat di temui di pelataran parkit Sirkuit Sentul, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Maret 2018.

Dirinya juga menegaskan, Kabupaten Bogor hingga saat ini belum memerlukan beras impor. Hasil produksi beras di wilayah Kabupaten Bogor masih memenuhi kebutuhan warganya.

Meski demikian, sambung dia, rata-rata produksi gabah kering telah mencapai 500 ribu ton per tahun baru memenuhi 65 persen kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Bogor, namun masih bisa ditanggulangi dengan mendatangkan beras dari Karawang dan Cianjur.

“Penduduk Kabupaten Bogor 5,7 juta jiwa. Agar semua terpenuhi, kita datangkan juga dari daerah tetangga. Karena jika mengandalkan petani lokal belum memenuhi kebutuhan semua warganya,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data harga sembako pasar tradisional yang dikeluarkan PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor pada bulan Februari 2018, jenis komoditi beras IR 42, Rp12.500 per kilogram, beras Muncul 1, Rp12 ribu per kilogram, beras Setra 1, Rp11 ribu per kilogram.